top of page

SOLID GOLD | Asal-usul Ancol Hingga Mitos si Manis Jembatan Ancol

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Sebelah timur Kota Tua Jakarta sampai batas kompleks pelabuhan Tanjung Priok ada tempat yg namanya Ancol.

Kini kawasan tersebut dijadikan sebuah kelurahan dgn nama yg sama.

Secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Pademangan, Kotamadya Jakarta Utara.

Ancol mengandung arti tanah rendah berpaya atau berawa.

Dulu bila laut sedang pasang air payau, Kali Ancol berbalik ke darat menggenangi tanah di sekitarnya sehingga terasa asin.

Orang Belanda zaman dahulu menyebut kawasan tersebut sbg Zoutelande atau tanah asin.

Sebutan Zoutelande itu jg diberikan untuk sebuah kanal yg dibangun di daerah itu pada 1656.

Sebelum dibangun kanal untuk menghubungkan Kota Batavia, pemerintah VOC membuat Terusan Ancol yg sampai yg sampai sekarang masih bisa digunakan berlayar oleh perahu.

Karena dianggap sbg lokasi strategis untuk pertahanan Kota Batavia, Kemudian dibangun pula jalan sejajar dgn terusan.

Letak strategis kawasan Ancol rupanya sudah dimanfaatkan jauh sebelum kedatangan VOC, yaitu pada masa agama Islam mulai tersebar di daerah pesisir Kerajaan Sunda.

Dalam Kropak 406 Carita Parahyangan, kawasan Ancol disebut-sebut sbg salah satu lokasi medan perang-- di samping Kalapa, Tanjung, Wahanten (Banten) & tempat-tempat lainnya--pada masa pemerintahan Prabu Surawisesa sekitar 1521-1535.

Menurut catatan Ridwan Saidi, seorang tokoh Betawi yg melakukan penelitian tentang legenda Siti Ariah dari saksi-saksi hidup pada 1955-1960.

Gadis yg konon cantik itu memiliki nama lain, Maryam atau Si Manis Jembatan Ancol.

Masyarakat Jakarta bahkan masyarakat Indonesia pada umumnya banyak yg sudah hafal dgn kisah tersebut karena pernah dibuat dalam bentuk film pada 1993.

Kisah Si Manis Jembatan Ancol tersebut, berawal pada abad 19.

Saat itu Jakarta masih menggunakan nama Batavia & Indonesia masih dijajah Belanda.

Baca Juga : Kisah Pembantaian Orangkaya di Banda Neira Maluku | SOLID GOLD

Hiduplah seorang ibu bersama anaknya yg bernama Siti Ariah.

Saat itu anak tersebut berusia 16 tahun.

Siti Ariah & ibunya tinggal di sebuah paviliun milik seorang juragan kaya raya.

Sang Juragan rupanya ingin menikahi Siti Ariah, namun niatnya itu ditolak Siti Ariah.

Anak gadis itu menduga, Sang Juragan hanya ingin menjadikannya selir saja.

Bukan hanya itu, Siti Ariah ternyata memiliki alasan lain yaitu tidak mau melangkahi sang kakak yg belum menikah.

Ariah pun memutuskan kabur dari paviliun itu.

Dalam pelariannya, Ariah bertemu seorang kaya raya di Batavia yg memiliki vila di kawasan Bintang Mas (Ancol) bernama Oey Tambahsia.

Kecantikan yg dimiliki Ariah menarik minat Oey yg langsung bergerak cepat memerintahkan dua orang centengnya yaitu Pi'un & Surya untuk memburu & menangkap Ariah untuk dijadikan istri muda.

Pi'un & Surya pun berusaha keras menangkap Ariah.

Namun, Ariah berlari & berusaha memberikan perlawanan hebat.

Akhirnya Ariah pun tewas karena kehabisan tenaga melawan kedua centeng tersebut.

Lokasinya tepat di bendungan dempet dekat Danau Sunter yg saat itu terkenal sangat angker.

Dalam legenda itu disebut, mayat Ariah dibuang begitu saja di area persawahan sekitar 400 meter dari jembatan Ancol.

Peristiwa itu terjadi pada 1817.

Dari kisah itulah legenda Si Manis Jembatan Ancol bermula.

Ada cerita mistis yg dialami warga di sana.

Kisah Si manis Jembatan Ancol tersebut, ternyata pernah dialami seorang tukang ojek bernama Yoto (43) pada 1994.

Waktu itu Yoto mendapatkan pelanggan yg sangat cantik saat mangkal di Jembatan Ancol pukul 05.00 subuh, Gadis tersebut ingin diantarkan ke Ancol.

"Biasa naik ojek kan ngobrol, tapi diajak ngobrol kok diem aje. Saya tanya mau ke mana mbak? Dia jawab mau ke Ancol."

"Tapi pas sampe Ancol dia diam aja, ditengok tiba-tiba enggak ada saya kaget & langsung merinding & kabur ngebut," ujar Yoto.

Pria yg tinggal di daerah Sunter Bahari RT 23 RW 01 Kelurahan Sunter Agung tersebut menuturkan, pada saat itu jembatan Ancol hanya ada satu & belum ada Tol Kemayoran & lalu lintas sangat lengang.

Yoto mengaku ingat betul pelanggan yg dibawanya itu, dia yakin sosok itu adalah Si Manis Jembatan Ancol.

"Ciri-ciri orangnya cakep, rambut sebahu, kulitnya sawo matang. Pakai baju kayak gaun begitu, berbunga-bunga warna pelangi begitu."

"Saya ngobrol ama teman-teman setelah kejadian mereka bilang itu udah biasa & katanya itu Si manis jembatan Ancol," ujarnya.

(Prz - Solid Gold)

Search By Tags
No tags yet.
Follow "THIS JUST IN"
  • Facebook Basic Black
  • Twitter Basic Black
  • Black Google+ Icon
bottom of page