SOLID GOLD | Misteri 7 Orang Albino yg Hidup di Desa Mantar, Sumbar
PT SOLID GOLD BERJANGKA - Desa Mantar yg sedikit terisolir pada ketinggian 660 meter diatas permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat telah dihuni Masyarakat Mantar sejak zaman perbudakan di masa penjajahan Belanda.
Menurut cerita, penduduk desa berasal dari orang-orang dari berbagai etnis.
Ada China, Negro, Arab, Indonesia & ada yg albino.
Mereka terdampar di Selat Alas pada abad ke 16 karena kapalnya karam.
Mereka mulai kehabisan bahan makanan di pesisir pantai.
Demi bertahan hidup, mereka berjalan ke sebuah bukit yg disebut Mount Tarry (Mount--Bukit, Tarry--Tinggal), tapi lama kelamaan disebut Mantar.
Di sana mereka menemukan sumber air & makanan.
Saat ini, sumber air tersebut dikenal dgn nama "ai' mante".
Selain menjadi situs sejarah penting, ai' mante jg menjadi tujuan wisata untuk meditasi.Jejak-jejak sejarah Desa Mantar dapat dijumpai di masjid Desa Mantar.
Di sana terdapat dua buah guci kuno yg melambangkan pria & wanita.
Baca Juga : Cerita Mistis Jembatan Cisomang & Misteri Pesugihan Gunung Hejo | SOLID GOLD
Hingga saat ini, asal muasal kedua guci tersebut belum diketahui.
Selain guci, Desa Mantar punya Gong besar yg berada di sumber mata air di Desa Mantar.
Konon, gong ini digunakan untuk menutup mata air yg tak berhenti mengalir hingga hampir membuat banjir.
Di Desa Mantar hidup tujuh orang albino.
Sampai sekarang, keberadaan albino di sana masih menjadi misteri.
Banyak versi yg menceritakan ketujuh albino tersebut, tapi mereka merupakan keturunan dari leluhur Desa Mantar.
Menurut kepala desa di sana, nenek moyang mereka dulunya hanya bertujuh.
Namun entah karena alam atau apa, jika ada albino yg lahir kembali, satu albino lainnya akan meninggal.
Jadi di desa hanya 7 albino saja yg bisa hidup.
Namun, ada beberapa warga jg yg percaya, sebelum pemimpin pertama desa Mantar meninggal, ia berpesan bahwa di desa hanya boleh ada tujuh orang albino saja yg hidup.
Kematian albino lain pun sangat aneh, kadang ada yg besoknya meninggal padahal sebelumnya dia sangat sehat.
(Prz - Solid Gold)
