top of page

Beijing Rampungkan Hangar & Radar di Laut China Selatan | Solid Gold

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Sejumlah foto satelit menunjukkan puluhan hangar & radar berkemampuan tingkat tinggi di pulau buatan milik Beijing di Laut China Selatan sudah hampir beroperasi.

Menurut sejumlah pakar, fasilitas baru ini akan memperkuat dominasi militer China & membantunya menetapkan zona identifikasi pertahanan udara kontroversial di kawasan sengketa tersebut.

Foto yg dirilis oleh Asia Maritime Transparency Initiative, AMTI, menunjukkan infrastruktur pertahanan yg nyaris rampung di tiga pulau buatan China di Kepulauan Spratly: terumbu Fiery Cross, Mischief & Subi.

Empat Hangar besar telah diselesaikan di Subi, kata AMTI, jg empat lainnya di Fiery Cross.

Hangar yg bisa digunakan untuk menyimpan pesawat pengebom sedang dlm tahap penyelesaian di Mischief.

"Tiga pangkalan militer China di Spratly & satu lagi di Pulau Woody di Paracel bisa memberikan China kemampuan untuk beroperasi di seluruh Laut China Selatan" kata AMTI.

Setiap pulau tersebut kini mempunyai hangar baru yg bisa menampung 24 pesawat militer, jg beberapa hangar lebih besar yg bisa diisi oleh pesawat pengebom.

Walau penyelesaian fasilitas-fasilitas ini sudah dapat diperkirakan, langkah China ke depannya masih menimbulkan pertanyaan.

"Tidak ada orang yg membangun fasilitas spt itu & tidak menggunakannya," kata Ian Storey, seorang peneliti senior di Institute of Southeast Asian Studies Yusof Ishak Institute.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan dirinya tidak mengetahui rincian laporan tersebut, tapi menegaskan bahwa Kepulauan Spratly adalah wilayah negaranya.

Baca Juga : Rusia Takkan Sembarang Gunakan Pangkalan Iran | Solid Gold

"Membangun atau tidak membangun peralatan militer relevan di sana, kepulauan itu berada dlm lingkup kedaulatan kami."

"Menjadi hak kami untuk mempertahankan diri, sebagaimana diakui hukum internasional," kata Hua Chunying.

Fiery Cross, Mischief & Subi adalah yg terbesar di antara tujuh kepulauan buatan China di Spratly.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sbg wilayahnya, meski berbenturan dgn sejumlah negara Asia Tenggara lain, termasuk Filipina & Vietnam.

(Prz - PT Solid Gold Berjangka)

Search By Tags
Follow "THIS JUST IN"
  • Facebook Basic Black
  • Twitter Basic Black
  • Black Google+ Icon
bottom of page