top of page
Search

Ritual Masyarakat Jawa setiap Tahun Baru Islam | Solid Gold

  • Writer: PT Solid Gold Berjangka
    PT Solid Gold Berjangka
  • Apr 6, 2017
  • 2 min read

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Pada setiap pergantian tahun, biasanya orang-orang akan menyambutnya dgn melakukan pesta.

Namun tidak demikian dgn tahun baru Islam, yg jg biasanya bersamaan dgn tahun baru Jawa, atau yg lebih dikenal dgn Malam Satu Suro (1 Muharram).

Biasanya pada saat menyambut Malam Satu Suro, masyarakat Jawa akan melakukan berbagai bentuk ritual untuk mengintrospeksi diri.

Berikut adalah beberapa ritual yg biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa pada malam Satu Suro :

  • Membersihkan Keris

Ritual ini adalah salah satu ritual yg paling terkenal pada malam Satu Suro.

Pada saat pergantian tahun baru Jawa, setiap orang yg memiliki keris pusaka pasti akan membersihkan atau mencuci kerisnya.

Kegiatan ini termasuk dlm kegiatan spiritual yg cukup sakral.

Masyarakat Jawa lebih memilih membersihkan keris pusakanya pada saat itu karena mereka menganggap bahwa malam itu penuh dgn kekuatan magis sehingga kekuatan gaib dari keris pusaka tersebut akan bertambah.

  • Mubeng Beteng

Ritual yg dilakukan di Istana Sultan Hamengkubuwono ini dilakukan setiap malam Satu Suro.

Pada saat itu, semua benda pusaka yg berada dlm keraton akan diarak mengelilingi benteng keraton & diikuti oleh warga Yogyakarta.

Pada saat seseorang melakukan ritual ini, mereka tidak diizinkan untuk berbicara, layaknya orang yg sedang bertapa.

Ritual ini jg lebih dikenal dgn istilah tapa bisu mubeng beteng.

Baca Juga : Jokowi Sebut Presiden Afghanistan Minta Bantuan Damaikan Negaranya | PT Solid Gold Berjangka

  • Kirab Kerbau Bule

Ritual ini sendiri adalah ritual malam Satu Suro yg dilaksanakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta.

Pada saat melakukan ritual ini, sekawanan kerbau (kebo) yg dipercaya keramat, yaitu Kebo Bule Kiai Slamet, melakukan kirab atau berkeliling di sekitar keraton.

Konon kerbau yg berkeliling ini bukanlah kerbau sembarangan.

Dikatakan bukan kerbau sembarangan karena leluhur dari kerbau itu adalah kerbau kesayangan dari Sultan Paku Buwono II.

Hal itulah yg kemudian membuat kerbau tersebut menjadi pusaka keraton.

Bahkan menurut legenda, berlangsungnya kirab tersebut pada saat tengah malam adalah kemauan dari kebo Kyai Slamet.

Pada saat kirab sedang berlangsung, orang-orang akan berebut untuk mengikuti kerbau tersebut.

Pada warga berebut menyentuh tubuh dari kerbau pusaka, yg lebih unik adalah mereka bahkan menunggu kotoran dari kerbau tersebut & berebut untuk mendapatkannya.

Mereka percaya bahwa kotoran dari kerbau keramat tersebut akan memberikan berkah.

(Prz - PT Solid Gold Berjangka)

 
 
 

Kommentare


Search By Tags
Follow "THIS JUST IN"
  • Facebook Basic Black
  • Twitter Basic Black
  • Black Google+ Icon

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page