top of page
Search

Rakyat Gelar Demo Akbar, Tentara Venezuela Siap 'Perang' | SOLID GOLD

  • Writer: PT Solid Gold Berjangka
    PT Solid Gold Berjangka
  • Apr 20, 2017
  • 2 min read

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, mengatakan tentara nasional bersumpah tetap setiap pada Presiden Nicolas Maduro, jelang demo akbar yg akan digelar masyarakat, Rabu (19/4) besok.

Penduduk Venezuela akan menggelar aksi protes besar-besaran yg bertujuan menggulingkan Maduro dari posisinya.

Sebelumnya, selama dua minggu terakhir, masyarakat jg terus melakukan demonstrasi guna memprotes krisis ekonomi, sosial & politik serta kriminalitas yg terus meningkat.

Militer menjadi benteng perlindungan Maduro & hal itu dikonfirmasi Lopez.

“Tentara telah bersumpah setia pada Presiden,” tegas Lopez, Senin (17/4), dikutip dari AFP.

Pengumuman itu disampaikan Lopez di depan ribuan tentara pro-Maduro yg akrab disebut ‘Militia Bolivarian’, di Istana Presiden.

Maduro menyebut bahwa dukungan & kesetiaan pihak tentara tidak akan terbuang percuma.

“Kesetiaan dibalas dgn kesetiaan,” kata dia.

Rakyat Venezuela turun ke jalan setelah Maduro memerintahkan militer melakukan ‘Revolusi Bolivaria’ yg dulu digaungkan Hugo Chavez, pada 1999.

“Dari pagi pertama, kokok ayam pertama, Tentara Nasional Bolivaria akan berada di jalan-jalan & menyerukan ‘Hidup Revolusi Bolivaria’,” sebut Maduro.

Dia menyebut milisi tersebut sbg unit pertahanan Venezuela dari ‘agresi imperialis’ yg mengacu pada Amerika Serikat.

Baca Juga : Korut Gunakan Truk China Dalam Parade Militernya | SOLID GOLD

Namun, hal tersebut langsung mendapat sanggahan dari pemimpin oposisi Henrique Capriles.

“Si Tua [Maduro] telah mengumumkan pemberian satu senapan bagi setiap anggota milisi."

"Dia sudah sangat putus asa,” cuit Capriles di Twitter.

“Venezuela tidak butuh lebih banyak senapan. Venezuela butuh obat & makanan.”

Sejak 30 Maret, suasana di Venezuela terus memanas, terlebih ketika Maduro memperkuat kontrol lewat keputusan Mahkamah Agung, yg mementahkan kekuatan legislatif mayoritas oposisi.

Mahkamah Agung kemudian mundur setelah adanya kecaman internasional, tapi ketegangan semakin meningkat ketika pemerintah memberlakukan larangan politik bagi Capriles.

Aksi protes berkepanjangan itu membuat lima remaja terbunuh & ratusan lainnya terluka, akibat bentrokan dgn petugas.

 
 
 

Comments


Search By Tags
Follow "THIS JUST IN"
  • Facebook Basic Black
  • Twitter Basic Black
  • Black Google+ Icon

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page