Harley Tak Boleh Produksi di Luar AS, Penjualannya Terancam | PT SOLID GOLD BERJANGKA
PT Solid Gold Berjangka - Uni Eropa baru-baru ini membalas Amerika Serikat (AS) dgn tarif atas barang-barang tertentu sampai senilai sekitar $3,2 miliar. Di antara barang-barang tersebut (yg terkena biaya tarif 25 persen) adalah jus jeruk, whisky, & sepeda motor. Maka, sepeda motor asal AS seperti Harley-Davidson disinyalir akan lebih mahal dr sebelumnya. Oleh sebab itu, menurut CNBC, pihak Harley berencana untuk menyiasatinya dgn mengalihkan beberapa produksi ke luar Amerika. Sehingga, sepeda motor itu tidak harus terkena biaya tarif sebesar 31 persen saat melakukan ekspor khususnya ke Eropa.Tapi, diberitakan carscoops, langkah bisnis tersebut ditentang keras oleh Presiden Trump. Hal itu diungkapkannya secara pribadi lewat akun twitternya. "Ketika saya mengundang para pejabat Harley-Davidson ke Gedung Putih, saya mencaci mereka tentang tarif di negara lain seperti India yg terlalu tinggi. Perusahaan kini kembali ke Amerika. Harley harus tahu bahwa mereka tidak akan dapat menjual kembali ke AS tanpa membayar pajak yg lebih besar!" katanya.
Solid Gold "Awal tahun ini Harley mengatakan mereka akan memindahkan sebagian banyak produksinya dr Kansas City ke Thailand. Ini jauh sebelum kebijakan tarif diumumkan. Kini, ada perang tarif & tentu akan ada hal yg timpang & tidak adil dlm hal penjualan sehingga kita akan kaji kembali niat ini," papar Trump lagi.Di kesempatan yg hampir sama, ia melanjutkan cuitnya dgn menuliskan, "Harley-Davidson tidak akan pernah dibuat di negara lain, tidak akan pernah!" Trump juga mengancam akan memberlakukan pajak lebih besar bila Harley membuat pabrik di luar AS. Harley kini sedang memerlukan waktu untuk mengalihkan produksi ke luar negeri & memkirkannya. Tapi disebutkan ia tidak akan menerapkan peningkatan harga ke konsumen karena tidak ingin membahayakan buku penjualan. Tentu, perusahaan akan mengalami penurunan pendapatan nantinya. Diperkirakan di kawasan Eropa, akan ada penurunan sampai $ 45 juta tahun ini karena tarif yg meningkat.
(Ad -- Solid Gold Berjangka)
