Anies Mau Atur Titik Jemput Ojol, Ini Kata Grab | PT SOLID GOLD BERJANGKA
PT Solid Gold Berjangka - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengatur titik penjemputan ojek online (ojol) agar tdk menyebabkan kemacetan. Menanggapi rencana tersebut, Grab pun angkat bicara. "Kami sangat mengapresiasi & mendukung inisiatif Pak Anies & Pemprov DKI Jakarta utk bersama-sama menyediakan lahan parkir bagi pengemudi ojek online dgn memanfaatkan potensi dr aset-aset Pemprov DKI Jakarta," ujar Tri Sukma Anreianno, Head of Public Affairs Grab Indonesia dlm keterangan resminya, Tri memaparkan saat ini Grab telah memiliki 90 shelter GrabBike yg tersebar di berbagai lokasi di DKI Jakarta. Hal ini telah mereka siapkan sejak awal beroperasi. "Kami telah sepenuhnya memahami kebutuhan akan lahan parkir & tempat istirahat bagi para mitra pengemudi, sehingga kami pun membangun sejumlah shelter secara bertahap," turutnya. Seluruh shelter yg dibuat Grab bekerja sama dgn mal-mal, pemilik gedung serta stasiun kereta api di DKI Jakarta. Mereka juga telah membangun GrabBike Lounge yg terletak di Daan Mogot, Jakarta Barat. Di sana terdapat berbagai fasilitas seperti tempat beristirahat, tempat mengisi ulang baterai HP, barber shop, cuci motor, cuci helm serta bengkel. (Solid Gold Berjangka) "Dalam waktu dekat, kami juga berencana utk membangun satu GrabBike Lounge tambahan yg akan berlokasi di wilayah DKI Jakarta," pungkas Tri.
Untuk diketahui beberapa hari lalu Gubernur DKI Jakarta berencana memanggil pihak aplikasi ride sharing utk membahas mengenai titik penjemputan ojol. Pasalnya selama ini beberapa ojol kerap menjemput penumpang di pinggir jalan sehingga menyebabkan kemacetan. "Yang akan dibicarakan dgn pengelola ojek online adalah penentuan titik-titik spot di mana tdk bisa dilakukan penurunan atau penjemputan penumpang. Baru mau dipanggil hari-hari ini. Nanti Pak Kadishub panggil, tadi barusan koordinasi. Paling hari Rabu baru kita panggil. Sesudah itu bisa langsung eksekusi," kata Anies di Balai Kota beberapa hari lalu.Rencananya akan dibahas penentuan titik mana saja yg diperbolehkan utk ojol boleh melakukan penjemputan & penurunan penumpang. Diharapkan ke depan tdk terjadi kemacetan akibat ojol ngetem sembarangan di pinggir jalan. Anies pun berencana menyediakan lahan khusus ojek online (ojol) utk menunggu penumpang di kantor-kantor milik Pemprov DKI.
"Semua kantor Pemprov akan menyiapkan tempat khusus bagi ojek online utk bisa parkir sehingga tdk mengganggu rumija, ruang milik jalan, yaitu badan jalan & bahu jalan. Dua itu tdk boleh dipakai," kata Anies. "Di mana saja? Pasar yg di bawah PD Pasar Jaya, rumah sakit, kemudian kantor-kantor pemerintahan. Kemudian kita juga akan lakukan di terminal & lain-lain, semua yg di bawah otoritas Pemprov DKI, kita akan berikan instruksi utk disiapkan area drop off," imbuhnya.Namun lahan khusus di kantor milik Pemprov DKI itu bukan disediakan utk nongkrong ojol. Anies menegaskan lahan tersebut hanya utk menunggu penumpang yg sudah memesan. "Itu bukan parkir, nongkrong, bukan. Ini ojek menunggu. Jadi ojek sudah datang, tapi customer-nya belum turun, itu kan ada masa tenggang. Biasanya menunggu di pinggir jalan. Itu beda-beda, tergantung durasi tunggunya. Jadi bukan tempat mangkal, bukan. Jadi bukan pangkalan ojek di kantor Pemprov. Tapi tempat transit saat menjemput tanpa harus menunggu di pinggir jalan. Mungkin seperti halte. Apa istilahnya nanti? Tempat transit mungkin," pungkasnya Anies.
(Ad -- Solid Gold Berjangka)